
TRAVEL: Travelling Preparation – Umrah
Nah, di post kali ini saya coba untuk merangkum persiapan apa saja yang disiapkan menjelang umrah kemarin. 1. Luruskan niat dan perbanyak amalan sunnah. Niat adalah awal dari segala apa yang akan kita perbuat dan niat kita semua ditujukan untuk mencari Ridha Allah, inshaAllah segala urusan kita dilancarkan dan diridhai oleh Nya. Perbanyak istighfar, dzikir, shalawat, pasrah kepada Allah dan jangan lupa banyak baca tentang step-step ibadah umrah sebagai bekal ketika nanti kita melaksanakan ibadah umrah. 2. Dokumen Administrasi. Meliputi passport, visa ( foto background putih 4X6 6 lembar, akta kelahiran, akta nikah-bagi yang sudah menikah, surat mahram-bagi wanita yang pergi sendiri) dan surat kuning. Alhamdulillah untuk urusan visa, ticket, hotel, dibantu semua oleh pihak travel. 3. Vaksin Meningitis. Vaksin ini bertujuan untuk menghindari penularan virus meningitis meningokokus (radang otak) antar para jemaah umrah/ haji. Apalagi Indonesia dan Arab Saudi memiliki iklim yang berbeda, makanya vaksin ini penting. Nah, setelah vaksin dilakukan, kita akan diberikan buku berwarna kuning sebagai bukti bahwa orang tersebut sudah di vaksin yang nantinya akan dilampirkan untuk proses keberangkatan. Menurut beberapa sumber yang saya baca, pemerintah menjadikan vaksin ini sebagai syarat wajib semata-mata untuk kesehatan para jamaah sendiri. 4. Siklus Menstruasi. Sebagai perempuan yang setiap bulannya kedatangan tamu yang datang dari langit (red: datang bulan), harus banget diperhatikan dan dihitung tanggal berapa biasanya siklus menstruasi kita. Jangan sampai ketika sudah sampai di makkah/ madinah kita ga bisa beribadah karena lagi mens. Huhu sedih banget pastii, karena menurut saya pergi umrah/ haji ini susah. Kalau belum ‘dipanggil’ sama Allah, udah berikhtiar bagaimanapun juga belum tentu bisa berangkat. Tapi semoga kita menjadi bagian orang-orang yang dimudahkan dalam beribadah khususnya pergi haji dan umrah ya..aamiin. 5. Pakaian. Bawalah pakaian-pakaian secukupnya. Karena tujuannya ibadah, jadi bawalah pakaian yang sesuai dengan suasana dan kebutuhan. Biar ga kelebihan dan kekurangan pakaian yang dibawa, kemarin saya menyesuaikan pakaian dengan iternary dari travel. Kemudian baju-baju tersebut saya pisahkan dalam plastik dan diberi label (hari 1, hari 2, hari 3 dst) jadi nyampe sana sudah langsung tinggal pakai, ga pusing-pusing lagi mau pake baju apa, jilbabnya apa, meminimalisasi waktu juga karena mobilisasinya cepat. Lebih bagus lagi kalau bisa me mix and match baju yang dibawa hehe. Pakailah sandal/ sepatu yang nyaman, kaos kaki yang bagian tengah bawahnya bolong sangat saya rekomendasikan karena memudahkan kita perempuan ketika ambil wudhu ditengah-tengah perjalanan. 6. Perlengkapan lain-lain. Obat-obatan yang diperlukan, peralatan mandi ( sikat dan pasta gigi mini, shampo mini, sabun, handuk) walaupun mostly sudah disediakan di hotel, ga ada salahnya disiapin dari rumah. Charger handphone, kamera, tongsis/ monopod, sunglasses (penting karena walaupun udara di Makkah/Madinah dingin, mataharinya tetap terik) dan lain-lain. Oiya, untuk provider handphone tadinya saya pikir perlu banget beli provider lokal untuk komunikasi ketika di Arab saudi. Tapi ternyata zaman udah canggih, saya tetap bisa berkomunikasi menggunakan provider Indonesia yang sudah bekerja sama dengan provider di Negara tujuan asalkan pulsa kita mencukupi dan pulsa orang yang kita hubungi juga cukup. Jadi karena area laki-laki dan wanita berbeda, saya bisa janjian dengan ayah saya dimana kami bertemu usai shalat di masjid. Selain itu, semua tempat saat ini sudah tersedia Wifi, jadi masih tetap bisa update walaupun kalau udah sampai Makkah/Madinah (biasanya) ga ada waktu juga buat update. 7. Tukar Rupiah dengan Riyal. Diusahakan ketika teman-teman mau berbelanja di Arab Saudi memakai mata uang negara tersebut (Riyal) saja, walaupun Rupiah, Ringgit dan Dollar Amerika di sana bisa digunakan. Selain repot kadang kita missed menghitung berapa Rupiah yang harus kita keluarkan untuk 100 Riyal, 250 Riyal, 386 Riyal dan seterusnya 😀 Nah, kurang lebih nya itu lah yang harus dipersiapkan. Pada dasarnya sama dengan travelling biasa tapi karena perginya ini ke Tanah Suci, penting untuk dipersiapkan dengan matang agar ibadah kita selama di Tanah Suci lancar dan insyaAllah tanpa hambatan..Aaamiin. Semoga bermanfaat ya Salaam, Puput Utami blog: pupututami.blogspot.com

