
SELF LEARNING : My 30 Days Challenge
Assalaamu’alaikum
Waktu akan terus bergulir, tidak peduli kita suka atau tidak suka. Sang Khalik tidak akan pernah letih memutar jangkar kehidupan. Hari berlalu, kemudian menjadi bulan, lalu tahun, dan seterusnya.
Pernah saya merasa seperti terjebak dengan rutinitas saya sendiri. Itu-itu saja tanpa peningkatan kualitas diri yang berarti. Sampai saat kak Imairi Eitiveni (Meri) mencetuskan untuk membuat 30 days challenge di grup whatsapp. Tantangan? Yeahh, terdengar sangat menggiurkan bagi saya. Sepakat, dibuatlah grup 30 Days to be Better. Kenapa 30 hari? Karena waktu 30 hari cukup untuk memulai kebiasaan baru.
Ide nya sederhana. Pikirkan tentang sesuatu yang selalu ingin kamu lakukan dalam hidupmu, lalu lakukan dalam 30 hari. Kamu bisa menambahkan atau mengurangi kebiasaan baru.
Saya dan teman-teman bersepuluh. Sebelumnya, kami sepakat untuk tidak men-judge goal satu sama lainnya. Karena setiap orang berbeda, bergantung dari pola didik orang tua, lingkungan, dan banyak faktor lain. Bisa jadi sesuatu yang menurut kita mudah, menjadi sangat sulit jika dilakukan oleh orang lain.
Goal kami bermacam-macam. Ada yang bangun tidur 1 jam lebih pagi, nggak bobo setelah nyusuin di pagi hari, sikat gigi sebelum tidur, sampai yang mengulang hafalan Qur’an nya 2 juz per hari. Goal saya sendiri adalah bangun pagi selambat-lambat nya jam 4 pagi dan menghafal Qur’an sebelum fajar menyingsing.
Ceritanya 25 hari telah berlalu.. dan ternyata.. tidak semudah itu membentuk habit baru. Laporan kita bagi dalam dua symbol. Kalau dalam sehari berhasil symbol centang, kalau gagal symbol silang. Dalam 25 hari ini pun masih banyak silang bertebaran :p
Bagi saya pribadi, yang terpenting bukanlah pada hasilnya, tetapi pada prosesnya. Jujur saya sangat mengapresiasi usaha teman-teman yang berani berubah untuk maju menjadi lebih baik. Sejak saya menjalani challenge ini, waktu terasa lebih berharga bagi saya. saya pun merasa lebih percaya diri, terlebih kalau goal saya berhasil dicapai pada hari itu.
Mungkin dalam 30 hari ini waktu tidur saya berkurang, mungkin fisik saya bekerja lebih keras karena aktifitas sampai larut dan bangun lebih pagi. Tetapi itu bukan alasan yang berarti bagi saya. 30 hari saya lalui dengan gairah semangat yang menyenangkan. Ada hari yang lebih indah karena dimulai lebih awal, ada lembaran-lembaran ayat Qur’an yang berhasil saya hafal.
Sama seperti Matt Cutts dari gerakan di TED, saya mempelajari bahwa hal kecil yang dilakukan secara konsisten akan lebih mudah melekat. Walaupun tidak ada salahnya mempunyai target besar yang fantastic. Itu menyenangkan dan sangat menantang, tetapi saya akui sangat sulit untuk menjadi kebiasaan.
25 hari ini sangat berarti bagi saya. Banyak kisah unik dan inspratif dari teman-teman. Seperti kisah kak Ghanay yang suaminya ikut termotivasi untuk membuat challenge baru. Juga kak Nina yang sudah lama LDR-an dengan suaminya, saking kangennya, saat ketemu harus menata jadwal baru agar target tetap tercapai. Ya, kami saling memotivasi.
Update terakhir, kebanyakan dari kami nggak mau berhenti di 30 hari aja. Yes we are addicted 😀 Akan ada target lama yang diperpanjang, atau target baru di hari-hari kedepan. Semangat sister!
Finally, great thanks to Allah atas terlibat nya saya dalam challenge ini. So mommees, mau merubah kesuluruhan hidup kamu? Ubahlah dalam 30 hari ini. Dimulai dari saat ini juga!
Salaam,
Anisa Muthi’ah
blog : www.amuthe.blogspot.com


3 Comments
roswithajassin
In sha Allah amuth, thanks for sharing ya 🙂
roswithajassin
In sha Allah amuth, thanks for sharing ya 🙂
Anisa Muthi'ah
you’re welcome kak witha 🙂